Salam Redaksi

Selamat datang di Suara Demartha

Rabu, 04 Agustus 2010

TSUNAMI MATAHARI

Baru-baru ini kita dihebohkan dengan berita Tsunami.
Bukan sembarang tsunami, tapi tsunami matahari
tsunami Matahari yang akan menghantam Bumi dan dikhawatirkan mengganggu sistem komunikasi.Para ahli astronomi di seluruh dunia yang memantau Matahari, melaporkan telah terjadi sebuah ledakan cukup besar pada akhir pekan lalu. Termasuk dari para pemantau ini adalah stasiun pemantau Solar Dynamics Observatory milik NASA.
Luapan energi Matahari yang luar biasa besar muncul bagaikan kembang api di permukaan Matahari. Gelombang energi itu terpancarkan menuju Planet Bumi bagaikan sebuah tsunami yang melintasi jarak 93 juta mil melintasi angkasa.

Seperti dilansir Telegraph.co.uk, para ilmuwan memperkirakan tsunami matahari ini akan mencapai Planet Bumi pada hari Selasa (3/8/2010).
Namun, para ilmuwan juga memperingatkan tsunami Matahari ini bisa merusak satelit komunikasi yang berseliweran di sekitar Planet Bumi. Namun tidak jelas tingkat kerusakan yang mungkin ditimbulkan.
Berdasar prediksi tersebut, sejumlah badan antariksa telah berupaya menyiapkan sejumlah strategi menghadapi tsunami matahari. Strategi untuk mengantisipasi hilangnya daya listrik, satelit, dan frekuensi radio yang menopang kehidupan masyarakat modern masa kini.


selain itu,
tsunami matahari ini juga menghasilkan fenomena yang inda yang disebut Aurora
tapi sayang,di Indonesia kita tidak bisa melihatnya

“Fenomena Aurora tidak akan dapat di lihat di Indonesia karena Indonesia berada di garis ekuator, sedangkan aurora hanya bisa dilihat di daerah-daerah lintang tinggi,” ujar Sri Kaloka Prabotosari, Kepala Pemanfaatan Sains Antariksa LAPAN, saat dihubungi via telepon.

Prabotosari mengatakan fenomena itu bisa menampilkan pemandangan seperti api terbakar menakjubkan yang berwarna-warni. Namun karena Indonesia berada di garis ekuator maka hal ini mustahil terlihat.

Sementara ledakan yang terjadi di matahari pada Minggu (1/8) bersifat minor dan akibatnya tidak akan terjadi badai matahari yang mempengaruhi bumi.

Menurut Prabotosari jika berupa badai matahari bisa mempengaruhi sistem alat telekomunikasi, satelit, GPS dan bahkan PLN. Ion yang dikeluarkan badai matahari dapat merusak satelit telekomunikasi sehingga tidak dapat dipakai. Namun secara fisik satelit tidak mengalami kerusakan apapun.

Badai juga akan berpengaruh pada lapisan ionosfir di mana lapisan ini memiliki fungsi yang sama dengan satelit sehingga akan terjadi black-out dan tidak bisa melakukan telekomunikasi.

Beberapa tahun lalu di Kanada dan Swedia mengalami listrik padam karena medan magnet yang dilepaskan matahari sangat besar dan melewati kutub magnet yang ada di dekat negara itu. Akibatnya negara itu mengalami mati listrik.

Sementara di Australia terjadi percepatan pengaratan pipa-pipa di bawah tanah. Selain itu, badai matahari juga mempengaruhi barang elektronik lainnya seperti TV yang penerimaan siarannya terganggu.

Prabotosari mengatakan badai matahari diketahui tidak memiliki pengaruh terhadap kehidupan manusia. Namun menurut penelitian di negara maju peristiwa ini berpengaruh pada sistem navigasi burung yang membuat mereka mudah tersesat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar