Adalah suatu kelainan kongenital dimana kepala miring ke satu sisi sementara dagu miring ke arah yang berlawanan.
Epidemiologi :
Perempuan lebih banyak dari laki-laki
40% berhubungan dengan kesulitan pada waktu kelahiran
Etiologi :
Penyebab belum diketahui, diduga :
- Otot mungkin mengalami iskemia karena posisinya menyimpang dalam rahim misalnya karena posisi sungsang
- Otot terkena trauma saat proses persalinan.
Patogenesis :
Diawali dengan benjolan berbatas tegas di daerah leher yang melibatkan satu atau kedua bcaput sternocleido mastoideus. Bengkak ini berbentuk tumor lokal dan terdiri atas fibrosis dan hipotrofi serabut otot. Secara perlahan-lahan benjolan ini akan hilang tapi bersamaan dengan itu terjadi kontraktur otot sternocleidomastoideus, kontraktur ini menghalangi pemanjangan otot, akibatnya otot relatif lebih pendek dari sisi sebelahnya dan bentuk wajah menjadi asimetris.
Manifestasi Klinis :
o Kepala miring ke satu sisi sehingga telingamendekati bahu
o Dagu miring kearah yang berlawanan (sisi yang sehat)
o Wajah asimetris, gerakan terbatas
o Ototsternomastoid pada sisi yang terkena mungkin terasa kencang dan keras.
Diagnosis :
Biasanya bisa langsung ditegakkan dari anamnesis (riwayat sungsang, atau terdapat benjolan pada leher) dan juga dari manifestasi klinis.
Diagnosis Banding :
o Tortikolis karena anak juling
o Anomali tulang
o Diskitis
o Limfadenitis
Penatalaksanaan :
o Perentangan otot (jika diketahui sejak bayi)
o Koreksi bedah : sayatan pada M. Sternocleidomastoideus,kepala di manipulasi sehingga posisinya normal.
Setelah operasi koreksi harus dipertahankan mula-mula dengan suatu tutup tengkorak/ skullcup yang diikatkan kebawah aksilla. Setelah itu ban leher polietilen dipakai hingga anak secara otomatis dapat mempertahankan kepala secara benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar