Salam Redaksi

Selamat datang di Suara Demartha

Senin, 11 Januari 2010

Tempat Terindah (6 November 2009)

sebenarnya aku gak ingin menulis ini
menulis sebuah kepiluan hati dimana cinta dan harapanku runtuh dan terkubur hidup hidup
tapi bagaimana pun disana adalah tempat dimana aku merasa nyaman dengannya
dengan seseorang yang kukenal setahun lalu
tempat dengan seribu cerita
tempat aku berbagi rasa cinta
tempat aku dan dia melepas kegundahan hati
suatu tempat indah di muara kota padang
jembatan siti nur baya

awalnya tak ada yang istimewa dengan jembatan ini
hanya sebuah jembatan yang melintas di atas sungai yang menghubungkan kota padang dengan perkampungan nelayan di bukit siti nur baya.
letaknya persis di belakang kota tua
bentuk jembatannya menyerupai atap rumah adat minang
karna letaknya yang ada di sudut kota padang tak terlintas olehku untuk singgah kesana

hingga akhirnya
seseorang yang pernah mengisi jiwa ini mengajakku untuk kesana
malam,
tanggal 31desember 2008
malam tahun baru
mencoba untuk menghabiskan waktu bersamanya
dia menawarkan tempat itu sebagai tujuan menghabiskan malam

indah
itulah yang kurasakan saat itu
tak kusangkajembatan batu yang hanya ku lihat pada siang hari itu berubah
memancarkan keelokan lelampunya yang temaram
lampu lampu kapal yang berkerlap kerlip dan hembusan semilir angin laut menambah keanggunannya
di tambah ada dia orang yang ku kasihi berada di sampingku

aku mulai menyukai tempat itu seiring dengan rasa cinta yang tumbuh di dalam hati ini
tempat yang kokoh
dan ku harap begitu juga dengan cinta ini
tempat yang indah
dan ku harap begitu juga dengan kisah ini

tempat ini
tak pernah kami lewati
walau hanya sekedar singgah menatap langit dan bebintang malam sambil melepas kerinduan



tapi
malam itu saat aku dan dia berada di sana
saat langit mendung tiada berbintang
saat hujan turun menghantam bumi
saat malam mulai menghitam
saat kesunyian menyelimuti
cinta dan harapanku runtuh
aku berusaha menahan puing puingnya agar tak jatuh dan terkubur
tapi
aku hanya sendiri
tak ada lagi dia yang dulu bersama menjaga kesucian cinta ini
seiring dengan detik detik waktu semuanya terkubur

di makam cinta ku
tempat terindah yang tak kan ku singgahi lagi
JEMBATAN SITI NUR BAYA
lambang kekokohan dan keindahan cintaku dan dia

jembatanku tak hancur karna hantaman gempa bumi
tapi hancur karena hantaman badai cinta
biarlah ku simpan sendiri cerita manisini
di dalam relung lubuk hati yang terdalam
dan
mungkin
suatu saat nanti cintaku ini dapat ku bangun kembali dengannya
walaupun hanya dalam mimpi dan angan angan

with love
engga demartha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar